Minggu, 11 Maret 2012

Laporan Luliah Lapangan

TAHU SUSU LEMBANG



Lokasi Tahu Susu Lembang sangat luas,dengan luas lahan 2 Hektar yang awalnya hanyalah sebuah kandang kuda,sekaramg berubah menjadi tempat wisata keluarga yang sangat nyaman untuk di jadikan tempat rekreasi sambil menikmati kuliner Tahu Susu.



Tempat ini dibuat konsep wisata,bagian depan sengaja di buat menyerupai SPBU,hal ini tidak bermaksud untuk menipu konsumen,akan tetapi bertujuan untuk memudahkan konsumen dalam membeli Tahu Susu tanpa harus menghentikan kendaran dan harus turun dari kendaraan.Konsep tempat dan cara transaksi yang di terapkan ini sangat unik.Ketika memasuki wilayah TSL pengunjung akan di sambut seperti memasuki area SPBU,tapi bertuliskan POM Tahu.POM TAHU tersebut merupakan kepanjangan dari Pusat Orang Makan Tahu.



Produk Tahu POM TSK terbilang unik,jika umumnya Tahu hanya terbuat dari bahan dasarkedelai,TSL menambahkan campuran susu murni ke dalam proses pembuatan Tahu dan di olah bersama mentega.Penambahan susu dan mentega menciptakan Tahu kebih lembut dan mengandumg protein tinggi.Tahu Susu Lembang tersebut tidak menggunakan bahan pengawet,sehingga kesehatannya dapat terjamin.Untuk supply bahan baku,TSL bekerja sama dengan KPSBU(Koperasi Peternak Susu Bandung Utara)yang berada di Lembang.



Peralatan Yang Di Gunakan Dalam Pembuatan TSL,Kuliner, Lembang, My Trip, Tahu Susu Lembang, Trip Lembang, kota sejuk di pegunungan, berjarak 16 km dari Kota Bandung. Pagi penggemar wisata alam, pelancong ibu kota, pasti cukup menggenal Kota Lembang dengan sejuta pesonanya. Terhampar pemandangan alam nan indah, kesejukan udara, dan berbagai wahana hiburan untuk anak-anak bermain di alam, seperti outbond, kebun strawberi, dan lain sebagainya. Bagi penikmat kuliner pun tak ketinggalan, berbagai olahan khas tataran parahyangan banyak dijumpai disini. Berbagai obyek wisata tersebut menjadikan Kota Lembang dipenuhi gedung-gedung, baik berupa hotel, villa, penginapan, dan tempat singgah yang asri nan indah.

Bagi anda penggemar kuliner, dan bila sudah pernah menginjakkan kaki dan menghirup segarnya alam Lembang, tentunya tak asing lagi jajanan yang satu ini, yakni Tahu Susu Lembang. Ya, diproduksi pertama kali pada tahun 2006, hingga kini telah berkembang menjadi empat kuliner "wajib" bila Anda berada di KoTa Lambang, berada tepat setelah pintu gerbang ucapan selamat datang di Kota Lembang dari arah Bandung, dengan menempati areal cukup luas. Sehingga memngkinkan untuk kendaraan kecil maupun besar, seperti bus, untuk masuk di dalamnya. Tahu Susu Lembang, bergitu namanya, seperti tahu pada umumnya diolah dan diproduksi. Perbedaannya terletak pada campuran, yaitu dengan memadukan murninya susu sapi sehingga menimbulkan cita rasa yang berbeda pada tahu lembang.


Di tempat ini, tahu susu lembang diproduksi, sekaligus dipasarkan dan diolah berbagai masakan khan tahu. Anda dapat merasakan dan menikmatinya sesuai selera, seperti Batagor, Kupat Tahu Susu, Gorengan Tahu, Siomay Tahu Susu, dan berbagai macam olahan lainnya, khususnya khas tanah pasundan. Jadi, bila Anda mengisi waktu liburan dan senang berburu kuliner, tentunya tidak melewati kenikmatan tahu susu lembang ini.



PRODUKSI TAHU SUSU LEMBANG

Peralatan Yang Digunakan Dalam Produksi :
1. Tong pencucian kedelai;
2. Mesin giling;
3. Tunku perebusan kedelai;
4. Tong kayu;
5. Saringan besar dan kecil;
6. Serok cetak;
7. Cetakan;
8. Kayu pengaduk;
9. Tangok;
10. Kain saringan;
11. Kain cetakan;

12. Tampir;



Bahan-bahan :
1. Kacang kedelai;
2. Susu sapi;
3. Mentega;
4. Garam;
5. Bawang putih;
6. Kunyit;
7. Air.


Tahapan Proses Produksi :
1. Kacang kedelai direndam selama kurang lebih 4 jam;
2. Kemudian dicuci hingga bersih;
3. Setelah itu digiling hingga lembut;
4. Perebusan kacang kedelai yang sudah digilin kurang lebih 1 jam sambil diaduk-aduk.
5. Kacang kedelai disaring, dipisahkan antara ampas dan sari kedelai.
6. Sari kedelai dicampur susu murni, mentega, garam, serta biang.
7. Setelah mengental sari kedelai dimasukkan ke dalam cetakan kayu lalu di pres.
8. Setelah di cetak tahu susu dipotong-potong sesuai ukuran.
9. Tahu yang sudah di potong-potong lalu di ebus kembali sambil diberi bumbu.
10. Setelah dingin tahu
dibungkus, dan siap diolah untuk konsumsi langsung.


PROFIL atau SEJARAH

Tahu Susu Lembang merupakan wisata kuliner untuk keluarga yang berada dalam Corporate The Big Price Cup Grup.Dalam menjalankan kegiatan operasionalny TSL berjalan secara mandiri,meskipun begitu TSL tetap mendapatkan pengawasan dari pihak Corporate.

Kawasan TSL ini,berlokasi di jalan Raya Lembang No.177,Kabupaten Bandung Barat.

Usaha tersebut didirikan pada 24 Desember 2008 oleh bapak FERRY TRISTIANTO,sebelum merambah bisnis kuliner,beliau bekerja di dunia fashion dan telah sukses membuka 6 facory outlet di daerah Bandung.Setelah sukses dengan berbisnis factory outlet-nya,kemudian beliaumembuka bisnisnya di bidang kuliner seperti:Rumah Strawbery,Rumah Sosis,dan Kampung Bakso.

Awal ide pembuatan TSL ini,bermula dari pemikiran bapak FERRY tentang TAHU.Tahu merupakan makanan yang banyak di sukai orang dan bahan Tahu mudah didapat,akan tetapi Tahu yang dijual memiliki rasa dan bentuknya seperi itu-itu saja.Selain itu,kita juga tau bahwa Lembang merupakan tempat penghasil susu murni didaerah Bandung.Hal inilah yang menjadi inspirasi TSL untuk membuat suatu inovasi baru untuk TAHU.

Dengan mencampurkan susu murni kedalam pembuatan TAHU,maka jadilah Tahu Susu yang memiliki tekstur lembut,halus dan memiliki nilai gizi yang tinggi.Meskipun dicampur susu,bahan dasar Tahu ini tetaplah kacang kedelai,keduanya diolah bersama metega,sehinnga menghasilkan Tahu dengan tekstur lembut,halus dan mengandung  protein yang sangat tinggi.

Modal awal dalam mendirikan usaha tersebut yaitu dengan memakai modal pribadi,karena seperti yang kita ketahui bahwa beliau merupakan pengusaha yang telah sukses dengan bisnis FO-nya.Menurut karyawan yang bekerja di sana,untuk mendirikan usaha pabrik seperti ini dibutuhkan paling sedikit RP 60 juta,itupun hanya cukup membeli alat-alat yang digunakan.Akan tetapi,usaha ini juga memiliki perputaran uang yang cukup menjanjikan dan bila usaha tersebut berhasil maka dalam waktu kurang dalam satu tahun modal tersebut akan kembali.Begitu pula dengan Tahu Susu lembang ini,karena omsetnya sangat besar,mereka telah mengalami pay back periode sekitar 6-8 bulan setelah usaha tersebut berdiri.


 VISI dan MISI Tahu Susu Lembang:

VISI:

1. Memperkenalkan TSL keluar daerah dan luar negeri.

2. Berkreasi dalam membuat TAHU agar menjadi makanan yang dapat    digemari masyarakat dengan rasa yang bervarian dan tidak membosankan.

MISI:

1. Meningkatkan mutu pelayanan.

2. Menciptakan lapangan kerja seluas-luasnya.


-LOKASI TAHU SUSU LEMBANG:

Tahu Susu Lembang berlokasi di jaliaan Raya Lembang NO.177,kabupaten Bandung Barat.




-KAPASITAS PRODUKSI:
Harga ongok atau ampas mencapai Rp18.000/karung atau setara 25kg,tingginya harga ampas sangat membebani peternak,pasalnya tinnginya harga pakan ternak tidak di imbangi dengan kenaikkan harga susu.
Untk 8 ekor sapi bisa menghabiskan 70 karung ampas Tahu dalam 15 hari,ampas Tahuini digunakan sebagai tambahan makanan selain rumput,tidak hanya ampas Tahu yang harganya tinggi,pokan konsetrat pun masih bertahan dikisaran Rp1.500/kg.
Bahan untuk Pembuatan Tahu Susu,diperlukan Susu yang mengandung:
1.Asam Asetat 3ml(Asetat 25%).
2.Asam Sitrat 6ml(Sitrat 50%).
3.Asam Sitrat Analitik cap kupu-kupu sebanyak 3gr.
4.Sari nanas(Bromellin)
5. 10ml + 0,06%CaCI2
6. Ciolo,1:2 atau 1:1
Kesimpulan dan saran :
 
Kesimpulan
Praktek kerja lapang atau disingkat pkl ini salah satu syarat kelulusan yang wajib di ikuti oleh seluruh mahasiswa/i. Dengan adanya PKL ini mahasiswa/i bisa terjun langsung ke tempat industri seperti Tahu Susu Lembang dan C59.
Mahasiswa/i harus bisa mencontoh kesuksesan yang di dapat dari pengusaha industri tersebut.
Terutama jurusan bisnis kewirausahaan di harapkan semua mahasiswa/i menjadi pengusaha dengan ilmu yang di dapat dari kegiatan Pkl ini dan memberi semangat kepada seluruh mahasiwa/i  untuk mencapai tujuan hidup di masa yang akan datang.

Saran
a.                  Tahu Susu Lembang

-          Tempat proses pembuatannya harus lebih tersusun rapih dan bersih
-          Membuka cabang-cabang lain di berbagai kota di Indonesia
-          Membuat variasi tahu baru
b.                  Caladi 59 (C59)
-          Memberikan harga yang terjangkau untuk masyarakat kalangan bawah
-          Memberikan tempat produksi yang lebih nyaman.
-         TEKNOLOGI YANG DIGUNAKAN:
Dalam usaha TSL ,perusahan tersebut menggunakan teknologi modern seperti mesin penggiling ,berfungsi untuk mendapatkan hasil kedelai yang halus dan tekstur lembut,selain itu Tahu Susu Lembang juga menggunakan mesin press untuk mengepres hasil dari dari kedelai yang telah mengental.


-KENDALA PRODUKSI:
Jika kita menggunakan susu ang tidak tahan lama,maka kemungkinan pasda saat pencetakan Tahu menjadi pecah atau tidak sesuai dengan bentuk dan ukuran yang telah disesuaikan melalui cetakan dan susu yang tidak tahan lama itu,terbuang dengan sia-sia,maka perusahaan mengalami kerugian,karena harus menggantikkan susuyang baru.

-         CARA PEMASARAN:
Dalam memasarkan produknya TSL menerapkan sistem tunngu bola,artinya mereka akan diam disatu tempat dan membiarkan konsumen yang datang langsung ketempat mereka untuk membeli TSL,selain itu TSL juga menjalin kerjasama dengan agen taur & travel untuk mempromosikan tempat wisata TSL,SANG pemilik juga memasarkan produk Tahu Susu ini di tempat rumah makan miliknya.


-PERKEMBANGAN Tahu Susu Lembang :
Pada saat pertama kali dibuka sampai pada saat ini TSL sangat berkembang,terbukti denagan banyaknya pengunjung yang berdatangan ketempat wisata ini dari tahun ke tahun.


-         KENDALA :
1. Karena tempat wisata itu sangat unik seperti tempat SPBU, maka masih banyak orang yang belum mengetahui bahwa tempat tersebut adalah tempat wisata, masyarakat masih mengira bahwa tempat tersebut adalah tempat pengisian bensin.
2. Meskipun tahu susu lembang mempunyai sekitar 50-70 orang karyawan, namun TSL masih saja memerlukan karyawan untuk bekerja di sana.


-         LUAS AREA DISRIBUSI :
Tahu susu lembang memiliki luas area distribusi 2 hektar.

-         PERKEMBANGAN OMSET PRODUKSI :
Untuk mendirikan usaha tahu susu lembang harus memiliki omset yang sangat besar, tetapi usaha ini memiliki perputaran uang yang cukup menjanjikan dan apabila usaha tersebut berhasil maka dalam waktu kurang dari satu tahun modal tersebut akan kembali.

-         OMSET :
Omset tahu susu lembang dapat mencapai Rp. 3.000.000,- sampai dengan Rp. 5.000.000,- .

-         KARYAWAN :
Tahu susu lembang memiliki karyawan sekitar 50-70 orang.
Diantaranya, 5 orang khusus berada di bagian produksi seperti perebusan, penggilingan, dan pencetakan.

-         KIAT-KIAT USAHA PENJUALAN :
1.     Selalu optimis dalam memasarkan produk.
2.     Selalu berkreasi dalam menciptakan bentuk dan rasa tahu agar tidak membosankan.
3.     Memperkenalkan produk ke berbagai masyarakat.


dengan pernikahan pasangan  Marius Widyarto Wiwied dan Maria Goreti Murniati. Pada awalnya modal yang dimiliki perusahaan ini sangat terbatas, karena modal awal yang mereka gunakan untuk membuka usaha bukan hasil pinjaman dari bank, teman ataupun orang tua, melainkan dari hasil penjualan kado pernikahan mereka, sebesar Rp. 2,5 juta. Dengan hanya memiliki dua orang karyawan, sebuah mesin jahit dan satu mesin obras.
Nama C59 sendiri berasal dari alamat rumah, dimana Pak Wiwid, dan istrinya pertama kali tinggal, yaitu di Jalan “Caladi No.59, Bandung”. Alasannya sangat sederhana, yaitu agar pembeli lebih mudah apabila ingin memesan atau membeli lagi. Yang pada akhirnya dijadikan sebagai komitmen untuk memberikan layanan jasa terbaik, sesuai waktu dan kualitas yang diinginkan konsumen.
Model bisnis yang pertama kali dijalankan Pak Wiwid dan istrinya ini  adalah dengan melayani pesanan T-shirt bergambar (sablon) dari perorangan, sekolah-sekolah, perguruan tinggi maupun instansi Pemerintahan di Bandung. Pak Wiwid tidak hanya mendesai dan menyablon saja, tapi juga mengerjakan semuanya. Mulai dari menerima pesanan, membeli bahan, mencelup, menggunting, menyablon, menjahit, sampai mengemas. Walaupun pada saat itu pengerjaannya masih manual belum menggunakan computer.
Kemudian pada tahun 1985, C59  mulai menunjukan keunggulan dari segi bahan tshirt, jenis sablon, dan teknik pisah warna. Di samping itu C59 juga sangat memperhatikan kepuasan pelanggan, dengan dapat mengikuti secara langsung bagaimana desain kaus pesanan tersebut di buat. Dan ternyata pesanan perusahaan semakin meningkat.
Tahun 1986 C59 beroprasi dengan 20 mesin jahit. Dan pada tahun 1990, C59 semakin berkembang dengan membangun pabrik dan fasilitas modern. Bersamaan dengan di bangunnya took retail (showroom) yang pertama di jalan Tikukur No.10. Pada tahun ini pula penjualan C59 semakin meningkat dengan dengan omzet di atas  Rp 1 miliar.
Periode tahun 1993-1994 C59 berdiri secara sah sebagai perusahaan yang berbentuk Perseroan Terbatas (PT) dengan Bapak Marius Widyarto Wiwied sebagai
Direktur Utama (hingga saat ini), yang di lanjutkan dengan ekspansi ke beberapa kota di Indonesia dengan membuka Toko sendiri dan bekerjasama dengan Ramayana Department Store sebagai saluran distribusi ke Jakarta, Balikpapan, Yogyakarta, ujung Pandang, Lampung dan Malang.
Berikut ini Perkembangan dan Prestasi C59 dari tahu 1996 – 2008:
  1. Tahun 1996 PT.Caladi Lima Sembilan (C59) memperoleh penghargaan Upakarti untuk Kategori Usaha Kecil Menengah (UKM). Selain itu pada tahun 1999 PT.Caladi Lima Sembilan (C59) memenangkan penghargaan Internasional Merit Award untuk kategori tema Kalender terbaik (Best Calender Theme).
  2. Tahun 2000 ( 20 tahun C59) mulai memasarkan produknya ke Eropa Tengah (Ceko, Slovakia dan Germany). Sedangkan untuk mengembangkan pasar Lokal nasional, C59 menjalin kerjasama dengan Matahari Departement Store. Yang kemudian konsep serta varian Produknya mengalami perubahan. Yaitu dari “ Basic Shirt “ ( kaos oblong ) menjadi “ Fashion Apparel “ dengan segmentasi kalangan remaja usia 14 – 24 tahun.
  3. Tahun 2001, C59 memperoleh peringkat pertama dalam ajang penghargaan Enterprise 50 ( 50 UKM Nasional Terbaik ) yang di selenggarakan oleh Accenture dan majalah SWA.
  4. Tahun 2002-2003 PT. Caladi Lima Sembilan (C59) turut berperan dalam trend para kawula muda, dengan mengadakan “ C59 Street Fiesta ”, yang di selenggarakan di 3 kota besar di jawa, yaitu Bandung, Yogyakarta dan Surabaya.
  5. Tahun 2004 PT. Caladi Lima Sembilan (C49) sesuai dengan slogannya “Express Your Style”, C59 turut ambil bagian dalam mengekpresikan
    music anak muda dalam ajang “ Indonesian Idol “, bekerjasama dengan sebuah Televisi Swasta Indonesia (RCTI) dan Fremantle Media Enterprises,Ltd. ( penyelenggara acara reality show dari America)
  6. Tahun 2007 PT. Caladi Lima Sembilan (C59) mendapat penghargaan Hade Award dari Dinas Perindustrian Jawa Barat, dan KICK (Kreative Independent Clothing Komunity), sebagai pelopor perclothingan di Bandung Jawa Barat.
  7. Tahun 2008 PT. Caladi Lima Sembilan (C59) bekerjasama secara resmi dengan Dekranasda Kota Bandung, Ardan Management Group, Saung Angklung Udjo, Miing fellowship, dan SMK 14/SMSR.
Tekad, keberanian, kreatifitas dan keyakinan Pak Wiwid lah yang membuat usaha ini terus berkembang hingga saat ini. Dan sekarang, Pak wiwid tinggal menikmati hasil usaha yang telah di rintis bersama istrinya tersebut dengan omset ratusan juta rupiah perbulannya.



PROSES PRODUKSI
1. POTONG
Proses potong merupakan proses pertama yg dilakukan, dalam proses ini keterangan pada lembar kerja di realisasikan ke dalam bentuk potongan kaos sesuai dengan model yang di minta. Jumlah potongan yang dapat dihasilkan dalam sehari kurang lebih 2500 potong untuk oblong biasa (sport/reglan). Tata cara yang biasa dilakukan oleh operator potong sebelum kain tersebut di potong adalah sebagai berikut:
1. Memeriksa lembar perintah kerja potong, yang bertujuan untuk mempersiapkan jenis bahan/kain yang di potong sesuai dengan permintaan.
2. Bahan yang sudah di siapkan tersebut, dihampar pada meja potong sampai dengan jumlah potongan yang diminta
3. Di pola, yaitu bahan tersebut di gambar model nya di atas kain yang paling atas dengan memakai sejenis kapur.
4. Cutting, yaitu bahan yang sudah di pola tersebut di potong mengikuti pola yang sudah ada.
5. Bahan yang sudah di potong dipisah-pisah sesuai keterangan warna bahan per order, karena pada saat memotong bisa terdiri daribeberapa order. Bahan tersebut selanjutnya diberi kode dengan menempelkan nomor order pada selembar kertas di ujung ikatan kain, supaya tidak tercampur.
2. SORTIR
Tujuan dari proses sortir ini adalah untuk menghindari adanya cacat kain, sebelum bahan tersebut di sablon baik berupa goresan maupun lubang-lubang, juga untuk lebih memudahkan bagian sablon dalam proses printing, karena di bagian sortir badan kain yang akan di sablon sudah dipisah sesuai keterangan pada LEMBAR KERJA ORDER.
3. GAMBAR
Dari sekian yang ada nampaknya bagian ini yang paling vital, karena didalamnya terdapat beberapa unsur yang sangat berhubungan dengan bagian yang lainnya, mulai dari afdruk, stel, sablon serta keindahan dari gambar yang di hasilkan. Waktu yang diperlukan untuk bagian ini dalam kondisi normal adalah 2-3 hari.
4. AFDRUK
Untuk gambar yang sudah menjadi klise berarti sudah siap untuk di afdruk, klise tersebut harusdi sortir
dahulu yang bertujuan untuk menentukan ukuran screen yang akan di pakai.
Penentuan ukuran screen ini di sesuaikan dengan besarnya gambar yang akan di cetak.
Dalam proses afdruk ada beberapa tahap yang harus di tembuh sebelum screen siap di stel, diantaranya:
-Penyortiran gambar(seperti di uraian di atas)
-Pemolesan screen dengan SUPER-X yang bertujuan agar gambar dari klise yang akan di afdruk bisa keluar, teta[l terlebih dahulu harus di keringkan lagi setelah proses pemolesan tersebut. -Penyinaran, yang bertujuan menyinari screen yang sudah di tempeli dengan klise agar gambarnya bisa keluar/ ada dalam screen.
-Penyemprotan, dalam tahap ini screen yang sudah selesai disinari disemprot dengan air agar partikel-partikel screen(monil) dapat lepas sehingga membentuk gambar seperti pada klise. Dalam proses ini operator harus berhati-hati supaya screen tidak sampai jebol/rusak.
-Pengeringan sekaligus penambalan. Screen yang masih dalam keadaan basah setelah di semprot di jemur/di oven agar cepat kering, yang selanjutnya screen tersebut di tambal dengan sejenis obat yang berguna mentup screen yang bocor dan bila mana proses tersebut sudah selesai berarti sudah siap untuk di stel.
5. STEL
Tujuan dari proses ini agar ganbar yang di sablon letak gambarnya bisa pas antara tiap warna, karnena dalam satu gambar bisa terdiri dari beberapa warna. Cara yang biasa dilakukan biasanya dengan mencoba menyablonnya pada selembar kain putih agar hasil sablonnya bisa lebihjelas kelihatan. Kemudian tiap screen ya g akan di stel posisi gambarnya di buat pas dengan gambarpada kain tersebut. Kapasitas stel normal sehari mulai dari pukul 08.00 sampai dengan pukul 16.00 WIB adalah 24 order. Waktu yang di perlukan proses ini l(satu)hari dalam kondisi normal.
6. SABLON
Proses ini dapat terlaksana bila didukung oleh 3 faktor yaitu bahan yang akan di sablon, obat,dan screen yang sudah di stel. Untuk setiap operator sablon didampingi oleh dua orang pembantu/knek, bila mana satu knek atau sebaliknya tidak hadir, proses tersebut tidak bisa jalan, sehingga kerjasama dan kekompakan sangat perlu pada bagian ini, mengingat system kerjanyaTEAM WORK. Kapasitas normal untuk bagian sablon per hari dapat mencapai 8.000 potong, sudah termasuk TS(tanpa sambungan) untuk interval waktu 24 jam
7. PRESS/SETERIKA
Pada tahap ini bahan yang sudah di sablon hams di press terlebih dahulu agar hasil sablonnya lebih bisa tahan lama dan tidak bau obat/cat sablon. Dalam proses ini nampaknya tidak terlalu banyak kendala yang berarti dan waktu yang diperlukan adalah l(satu) hari dengan kapasitas perhari mencapai 3.000-4.000 potong.
8. JAHIT/OBRAS
Bahan/kain yang sudah di sablon di sambung agar menjadi kaos yang sudah jadi(siap pakai). Perlu diketahui sebelum di obras kain yang siap tersebut dicocokkan dahulu kode bahannya, karena untuk setiap pemotongan bahan, warna kainnya tidak bisa samaftidak matching) baru setelah itu di bagikan ke operator obras/ jahit. Kemampuan rata-rata dari setiap operator obras dalam sehari, mulai pukul 08.00 hingga 16.00 WIB adalah 125 potong.
Kemempuan rata-rata dari setiap operator zoom dalam sehari, mulai pukul 08.00 hingga 16.00 WIB adalah 450 potong. Kemampuan rata-rata dari setiap operato tindes dalam sehari, mulai pukul 08.00 hingga 16.00 WIB adalah 450 potong.
Jadi yang dimaksud dengan kapasitas normal untuk bagian obras/jahit ini adalah 1.800 potong per hari untuk oblong sport/raglan. Waktu yang diperlukan pada proses ini adala 2(dua)hari dalam kondisi normal, sedangkan untuk oblong krag, oblong model V dan sport tennis dapat memakan waktu yang . lebih lama pengerjaannya dari pada oblong biasa.
9. FINISHING
Tujuan dari proses ini adalah untuk membersihkan kaos /oblong dari benang atu pun kotor-kotor yang masih bisa di bersikan dan untuk merapihkan kaos/oblong tersebut dilipat untuk selanjutnya dimasukan kedalam plastic seal sampai dengan siap paket/kirim.
10. PAKET
Paket ini merupakan proses paling akhir dari rangkaian proses produksi yang ada, dan barang yang sudah packing dari bagian finishing dikirim ke setiap cabang dengan cara di kirim langsung oleh bagian ekspedisi/paket atau bisa dengan melalui jasa pengiriman .



Garmen C59 (Caladi Lima Sembilan) Sejarah & Proses Produksi
Sejarah C59 (Caladi Lima Sembilan)
Berawal dari keberanian pasangan Marius Widyarto Wiwied (Owner C59) dan Maria Goreti (Istri dari mas Wiwied), yangmembeli satu mesin jahit dan dua mesin obras, uang yang merupakan hasil dari menjual kado pernikahan mereka pada 12 Oktober 1980 silam.
didirikanlah perusahaan C59, yang kemudian pada setiap tanggal tersebut diperingati hari Ulang tahun C59.
Nama perusahaan C59 sendiri berasal dari alamat rumah, dimana Pak Wiwied dan Ibu Maria pertama kali tinggal, yaitu Caladi No.59 Bandung.
Pada awalnya bisnis C59 pertama kali adalah melayani pesanan T-Shirt bergambar, yang pada masa itu teknik pengerjaannya masih
manual belum menggunakan komputer.
Baru pada tahun 1985, C59 mulai menunjukan keunggulan dari segi bahan tshirt, Jenis Sablon, dan teknik pisah warna hingga produknya
sapat dikenal di Bandung dan Jakarta.
1990, C59 semakin berkembang dengan membangun pabrik dan fasilitas modern bersamaan dengan dibangunnya toko retail (Showroom)
yang pertama di jalan Tikukur No.10.
Periode 1993-1994 C59 berdiri secara sah sebagai perusahaan yang berbentuk Perseroan Terbatas (PT) dengan Bp. Marius Widyarto Wiwied sebagai
Direktur Utama (hingga saat ini), yang dilanjutkan dengan melakukan ekspansi ke beberapa kota di Indonesia, dengan
mendirikan toko sendiri dan menjalin kerjasama dengan Ramayana Departement Store sebagai saluran distribusi yaitu:
Jakarta, Balikpapan, Yogyakarta, Ujung Pandang, Lampung, malang.
1996 PT.Caladi Lima Sembilan (C59) memperoleh penghargaan Upakarti untuk kategori Usaha Kecil Menengah (UKM)
1999 PT.Caladi Lima Sembilan (C59) memenangkan penghargaan Internasional Merit Award untuk kategori tema : Kalender Terbaik
(Best Calendar Theme).
2000 pada usia yang ke-20 C59 mulai memasarkan produknya ke Eropa Tengah (Ceko, Slovakia dan Germany). Sedangkan untuk
mengembangkan pasar lokal nasional, C59 menjalin kerjasama dengan Matahari Departement Store. Konsep dan Varian produknya juga
berubah dari "Basic t'shirt" (Kaos Oblong) menjadi "Fahion Apparel" dengan segmentasi kalangan remaja usia 14-24 tahun.

2001 C59 memperoleh peringkat 1 (pertama) diajang penghargaan Enterprise 50 (50 Ukm Nasional Terbaik) yang diselenggarakan oleh
Accenture dan Majalah SWA.

2002-2003 PT. Caladi Lima Sembilan (C59) andil peran dalam trend para kawula muda, dengan mengadakan C59 Street Fiesta, yang digelar di
3 kota besar di Jawa, antara lain Bandung, Surabaya, Yogyakarta.
2004 PT. Caladi Lima Sembilan (C59) sesuai dengan slogannya "Express Your Style", C59 ikut ambil bagian dalam mengekpresikan
music anak muda dalam ajang Indonesian Idol, bekerjasama dengan sebuah Televisi Swasta Indonesia (RCTI) den Fremantle Media Enterprises, Ltd.
(Penyelenggara acara realty show dari america).

2007 PT. Caladi Lima Sembilan (C59) mendapat penghargaan Hade Award dari Dinas Perindustrian Jawa Barat, dan KICK (Kreative Independent
Clothing Komunity), sebagai pelopor perclothingan di Bandung Jawa Barat.

2008 PT. Caladi Lima Sembilan (C59) bekerjasama secara resmi dengan Dekranasda Kota Bandung, Ardan Management Group, Saung Angklung Udjo, Miing



VISI PERUSAHAAN
Menjadi perusahaan industri kemasan / kantong
yang senantiasa mampu bersaing dan tumbuh berkembang dengan sehat
MISI PERUSAHAAN
  1. Menghasilkan laba yang pantas untuk mendukung pengembangan perusahaan serta memberikan deviden yang memuaskan bagi para pemegang saham
  2. Memproduksi berbagai jenis kemasan / kantong yang terkait dengan kebutuhan industri dan masyarakat dengan mutu, harga dan pasokan yang berdaya saing tinggi melalui pengelolaan yang profesional demi kepuasan pelanggan.
  3. Memberikan penghargaan kepada para pegawai melalui pemberian kesejahteraan yang memadai, penyediaan lingkungan kerja yang aman, sehat dan nyaman, memberikan kesempatan untuk pengembangan karier serta melakukan inovasi.
  4. Menjalin kemitraan kerja sama dengan pemasok dan penyalur yang saling menguntungkan.
  5. Memberikan perhatian yang tulus kepada masyarakat melalui penciptaan lapangan kerja, dukungan pembinaan sosial dan lingkungan.



Elastisitas merupakan perbandingan perubahan yang akan terjadi apabila satu atau hal yang lain berubah. Dalam ilmu ekonomi, elastisitas adalah perbandingan perubahan proporsional dari sebuah variabel dengan perubahan variable lainnya. Dengan kata lain, elastisitas mengukur seberapa besar kepekaan atau reaksi konsumen terhadap perubahan harga.
Dalam konsep ini hal – hal yang dapat mempengaruhi elastisitas :
1.    Seberapa besar barang – barang yang menggantikan barang yang bersangkutan
2.    Seberapa besar dari pendapatan yang akan dibelanjakan untuk membeli barang yang bersangkutan
3.    Banyak tidaknya macam penggunaan barang yang bersangkutan
Elastisitas pendapatan adalah suatu perubahan (peningkatan / penurunan) dari pada pendapatan consumer yang akan berpengaruh terhadap permintaan berbagai barang, besarnya pengaruh perubahan tersebut diukur dengan elastisitas pendapatan. Kecenderungan perubahan permintaan yang disebabkan oleh perubahan pendapatan masyarakat. Jika penghasilan konsumen meningkat maka permintaan terhadap suatu barang akan meningkat juga. Koefisien elastisitas pendapatan dari permintaan mengukur persentase perubahan jumlah komoditi yg dibeli per unit waktu akibat adanya persentase perubahan tertentu dalam pendapatan konsumen.


v  Jika Ei= 1 (Unity), maka 1 % kenaikan dalam pendapatan akan menaikkan 1 % jumlah barang yang diminta
v  Jika Ei>1 (Elastis), maka orang akan membelanjakan bahagian yang lebih besar dari pendapatan terhadap barang.
v  Jika pendapatan naik; jika Ei <>in Elastis), maka orang akan membelanjakan bagian pendapatan yang lebih kecil untuk suatu barang, bila pendapatannya naik.
Maka dapat disimpulkan dari ketiga kemungkinan tersebut bahwa naiknya jumlah barang yang diminta, maka tanda elastisitas tersebut adalah positif dan barang yang diminta sebut barang normal atau superior. Bila kenaikan dalam pendapatan tersebut berakibat berkurangnya jumlah suatu barang yang diminta, maka tanda elastisitas terhadap barang tersebut adalah negatif dan barang ini disebut dengan barang inferior ataugiffen.
Jadi, perubahan pendapatan yang terjadi dapat berpengaruh terhadap mikro ekonomi, yang memiliki kelemahan yaitu distribusi pendapatan yang kurang merata. Berbedanya kesempatan yang dimiliki oleh setiap individual membuat  pendapatan masing - masing juga berbeda. Hal tersebut mempengaruhi berbedanya pemenuhan kebutuhan masing - masing individu. Hal ini menyebabkan kesenjangan ekonomi antara yang kaya semakin kaya dan yang miskin semakin miskin.




Perkembangan zaman telah merubah gaya hidup sesorang untuk dapat hidup lebih baik. Diantaranya yaitu kebutuhan sandang ( pakaian ). Seiring perubahan waktu kebutuhan pakaian pun mengalami perubahan. Pada saat ini kebutuhan akan kaos mengalami peningkatan karena pada saat ini kaos merupakan jenis pakaian yang sangat cocok untuk dipakai kapan saja. untuk itu saya mencoba untuk menganalisis jumlah permintaan dan produksi kaos yang pada kali ini saya mengambil contoh kaos C59.
Kaos C59 merupakan hasil karya produsen kota Bandung. Perkembangannya pun mengalami pelesatan yang luar biasa. Hal ini dikarenakan kebutuhan orang untuk memakai kaos yang harganya terjangkau tapi tetap bermerk. Kaos C59 dapat menyaingi kaos-kaos sejenisnya seperti Joger maupun Dagadu yang hanya mampu menembus pasar lokal , sedangkan C59 sendiri sudah mampu menembus pasar ekspor, C59 telah membuka outlet di beberapa Negara.
Membahas mengenai jumlah produksi dan permintaan terhadap kaos C59 , saya akan mencoba memaparkan berapa banyak produksi dalam setahun dan jumlah permintaan kaos C59, serta dampak penentuan harga eceran tertinggi terhadap penjualan kaos C59 .
Dalam sebulan, produsen C59 dapat memproduksi sekitar 60 ribu pieces kaos, dengan rata – rata jumlah permintaan sekitar 40 ribu pieces, dan harga yang ditawarkan adalah Rp60 ribu / pieces. Jika digambarkan dalam bentuk kurva maka harga keseimbangan akan dicapai pada harga Rp60 ribu dan kuantitas barang sebanyak 40 ribu pieces . Oleh karena itu permintaan konsumen dapat terpenuhi .


Untuk menghindari kenaikan harga kaos penjualan di setiap distro pemerintah menetapkan harga eceran tertinggi. Pemerintah menetapkan harga sebesar Rp 50000 ,  maka dampak dari penetapan harga eceran tertinggi itu adalah terjadinya shortage,karena dengan menurunnya harga kaos tersebut otomais jumlah permintaaan pun akan meningkat  , namun kapasitas produksi hanya mencapai 60.000 pieces/bulan . Oleh karena itu akan terjadi kekurangan kuantitas untuk memenuhi permintaan konsumen . Tetapi pada kenyataannya , produsen C59 dapat memenuhi jumlah permintaan konsumen , sehingga terjadi surplus barang . Untuk menangani surplus tersebut produsen C59 pun melakukan ekspor barang ke berbagai Negara , tidak hanya pasar lokal tapi pasar internasional.

Ide-ide usaha baru : 







Menikmati semangkok bakso dengan kuah yang panas, lengkap dengan tambahan mie dan tahu tentu sudah biasa bagi semua orang. Namun menikmati bakso dengan cara dibakar, dan ditusuk seperti sate pastinya menjadi pengalaman baru bagi sebagian besar penggemar bakso.
Persaingan bisnis bakso yang semakin ketat, memaksa sebagian besar pedagang untuk memberikan inovasi baru bagi produk baksonya. Bukan hanya inovasi dalam varian rasa saja yang kini mereka tawarkan, namun para pedagang bakso mulai menciptakan inovasi baru dengan menawarkan produk makanan unik bakso bakar.
Jika biasanya penyajian bakso dan kuah hanya dicampur dalam satu mangkok. Bakso bakar disajikan dengan cara yang berbeda, menu utama terdiri dari tiga tusuk bakso yang dibakar seperti sate (satu tusuk berisi 3-4 butir bakso), sedangkan kuahnya disajikan pada mangkok yang terpisah. Bisa dibayangkan bukan uniknya sajian bakso bakar?
Selain penyajiannya yang sangat berbeda, bakso bakar juga dikonsumsi dengan pelengkap yang lain dari bakso biasanya. Ada beberapa pedagang yang sengaja melengkapi bakso bakar dengan saus kacang dan lontong, layaknya sate. Namun ada juga sebagian lainnya yang hanya melengkapi sate bakso dengan campuran saus sambal dan kecap saja.
Meskipun bakso bakar merupakan menu baru yang ditawarkan ke pasaran, namun antusias konsumen terhadap menu makanan berkuah ini cukup besar. Terlebih lagi harga yang ditawarkan juga cukup terjangkau, yaitu berkisar Rp 7.000,00 sampai Rp 10.000,00 per porsinya.
Dengan menambahkan sedikit inovasi pada bisnis bakso yang mereka jalankan, kini para pengusaha berhasil mempertahankan para pelanggan yang sudah ada, dan memperluas peluang pasar untuk mendatangkan keuntungan yang lebih besar. Sensasi keunikan yang diperoleh ketika menikmati bakso bakar, ternyata menjadi daya tarik tersendiri bagi para konsumen. Sehingga mereka tidak pernah bosan untuk menikmati berbagai varian kuliner bakso yang ditawarkan para pedagang.
Bakso tidak hanya diolah dengan tambahan kuah. Ingin merasakan cita rasa yang berbeda, Anda bisa membuat olahan bakso dengan cara dibakar. Rasanya tidak kalah enak.

Bahan-bahan:
500 gr daging sapi giling
1 btr telur
100 gr tepung kanji
Tusuk sate secukupnya

Bumbu:
3 siung bawang putih, dihaluskan
1 sdt merica bubuk
½ sdt pala bubuk
1sdm garam
½ sdt kaldu sapi bubuk

Bahan olesan, campur rata:
3 sdm kecap manis
3 sdm margarin cair

Cara membuat:
1. Campur daging sapi giling, telur, dan bumbu, lalu haluskan menggunakan food processor. Tambahkan tepung kanji sedikit demi sedikit sambil diaduk sampai rata. Tuang adonan ke dalam baskom.
2. Ambil satu sdt adonan, bulatkan. Masukkan ke dalam air yang mendidih. Biarkan hingga terapung, angkat, tiriskan. Tusuk beberapa bakso yang sudah matang dengan tusuk sate. Lakukan hal yang sama hingga adonan habis.
3. Bakar bakso di atas bara api sambil sesekali dioles dengan bahan olesan. Bakar hingga kecokelatan, angkat. Sajikan dengan sambal botol.

Kesimpulan dan saran :
 
Kesimpulan
Praktek kerja lapang atau disingkat pkl ini salah satu syarat kelulusan yang wajib di ikuti oleh seluruh mahasiswa/i. Dengan adanya PKL ini mahasiswa/i bisa terjun langsung ke tempat industri seperti Tahu Susu Lembang dan C59.
Mahasiswa/i harus bisa mencontoh kesuksesan yang di dapat dari pengusaha industri tersebut.
Terutama jurusan bisnis kewirausahaan di harapkan semua mahasiswa/i menjadi pengusaha dengan ilmu yang di dapat dari kegiatan Pkl ini dan memberi semangat kepada seluruh mahasiwa/i  untuk mencapai tujuan hidup di masa yang akan datang.

Saran
a.                  Tahu Susu Lembang

-          Tempat proses pembuatannya harus lebih tersusun rapih dan bersih
-          Membuka cabang-cabang lain di berbagai kota di Indonesia
-          Membuat variasi tahu baru
b.                  Caladi 59 (C59)
-          Memberikan harga yang terjangkau untuk masyarakat kalangan bawah
-          Memberikan tempat produksi yang lebih nyaman.

Foto-foto selama kegiatan kuliah lapangan : 

















Tidak ada komentar:

Posting Komentar